Kepemimpinan Pendidikan Di Sekolah

Kepemimpinan Pendidikan Di Sekolah : Kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan untuk mempengaruhi, mengkoordinir, dan menggerakkan orang-orang lain yang ada hubungan dengan pelaksanaan dan pengembangan pendidikan supaya tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Supaya tujuan sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien dibutuhkan kepemimpinan kepala sekolah yang efektif. Ada karakteristik kepemimpinan kepala sekolah efektif; (1) memiliki visi misi yang jelas, (2) memiliki harapan tinggi terhadap prestasi, (3) memprogramkan dan memberikan umpan balik yang positif dan konstruktif, (4) mendorong pemanfaatan waktu, (5) mendayagunnakan berbagai sumber belajar, (6) memantau kemajuan peserta didik baik secara individual maupun kelompok, (7) melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkesinambungan.
leadership
Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan ideal yang untuk direalisasikan memalui sistem pendidikan nasional. Pada sistem sekolah banyak terjadi proses interaksi antara kepala sekolah, guru, pegawai, pengawas komite sekolah dan juga wali murid. Semua proses itu berlangsung karena dipengaruhi oleh fungsi pengorganisasian, pembagian tugas, komunikasi, motivasi, kewenangan dan keteladanan. Fungsi kepala sekolah tidak hanya sebagai pemimpin melainkan juga sebagai manajer, pendidik, pengawas, dan juga motivator untuk guru-guru dalam berprosesnya kependidikan melalui pembelajaran dan latihan. Guru berinteraksi dengan sesama guru dan murid dalam kegiatan berjalannya pembelajaran.
Demikian pula ada pola komunikasi di dalam interaksi ini sebagai inti kegiatan kemanusiaan mengembangkan potensi anak didik menuju kedewasaan dalam makna yang luas sehingga dapat mengisi peran sesuai dengan sistem sosial. Ada berbagai makna kepemimpinan yang salah satunya adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain pada situasi tertentu supaya bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dan menjadi sebuah alat, sarana atau proses untuk membujuk orang supaya bersedia melakukan suatu secara sukarela. Disisi lain, kepala sekolah juga merupakan agen berbagai komponen, salah satu komponen tersebut adalah negara. Jadi tidak hanya tanggung jawab dalam sekolah melainkan melaksanakan kebijakan dan haluan dari negara dalam mengupayakan pendidikan paling baik bagi anak-anak sekolah. Kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang diinginkan oleh pihak lainnya.
Praktik kepemimpinan berkaitan dengan mempengaruhi tingkah laku dan perasaan orang lain baik secara individu ataupun dengan kelompok dalam arahan tertentu sehingga melalui kepemimpinan meruju pada proses untuk membantu mengarahkan dan menyetir orang atau ide-idenyaa. Tidak lupa, seorang pemimpin juga mempunyai peranan yaitu sebagai agent of change, juru bicara dan pelatih. Dalam kedudukannya sebagai pemimpin pendidikan yang resmi, kepala sekolah diangkat dan dutetapkan secara resmi sehingga dia bertenggung jawab dalam pengelolaan pengajaran, ketenagaan, kesiswaan, gedung dan halaman atau disebut dengan sarana prasarana. Usaha kemimpinan untuk mengefektifkan sekolah harus dilakukan dengan mempergunakan strategi yang paling tinggi jaminan kemampuannya untuk mencapai tujuan sekolah. Strategi yang seperti itu menuntut kemampuan kepala sekolah mengimplementasikan berbagai fungsi-fungsi. Efektivitas kepemimpinan kepala sekolah merupakan perilaku manajerial disebuah sekolah. Oleh karena itu, peranan kepala sekolah sebagai pemimpin adalah proses kepemimpinan pendidikan yang tidak terlepas dari upaya menjalankan manajemen sekolah secara efektif.
Kepemimpinan dalam konteks manajemen berbasis sekolah, membutuhkan kepala sekolah yang memenuhi karakteristik sebagai berikut: (1) memiliki kemauan yang kuat untuk melakukan perubahan, (2) menyadari bahwa perubahan adalah merupakan keharusan, (3) berpandangan bahwa sekolah adalah lembaga publik yang memiliki akuntabilitas dan transparansi, (4) memahami arah kebijakan pendidikan secara nasional, (5) memiliki keterampilan untuk mengatasi permasalahan proses pembelajaran, (6) dapat melakukan interaksi yang positif dengan dunia usaha dalam upaya mencari dana untuk kepentingan sekolah dan lain sebagainya, (7) memiliki visi yang kongkrit tentang impilikasi pendidikan bagi masyarakat, (8) menyadari bahwa masyarakat adalah mitra dan memberikan akses ke sekolah dan lainnya. Karakteristik yang harus dimiliki kepala sekolah tersebut merupakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan dalam rangka memudahkan manajemen sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Pemimpin tidak akan mampu berbuat banyak tanpa partisipasi orang-orang yang dipimpinnya.
Sebaliknya orang-orang yang ada dalam organisasi atau masyarakat tidak akan efektif menjalankan tugas dan kewajibannya tanpa pengaruh, pengarahan, pengawasan, dan kerjasama dengan pemimpin. Dapat disimpulkan bahwa indikator kepemimpinan kepala sekolah yang efektif antara lain adalah: memiliki visi yang jelas dan mampu mendorong semua warga sekolah untuk mewujudkannya, memiliki harapan tinggi terhadap prestasi, memprogramkan dan memberikan umpan balik yang positif dan konstruktif untuk memperbaiki pembelajaran, dan mendorong pemanfaatan waktu secara efisien, mendayagunakan berbagai sumber belajar, memantau kemajuan peserta didik baik secara individual maupun kelompok dan melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkesinambungan
Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi individu atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu dengan sukarela sehingga tercapai tujuan yang diinginkan. Kepemimpinan pendidikan adalah kemampuan untuk mempengaruhi, mengkoordinir, dan menggerakkan orang-orang lain yang ada hubungannya dengan pelaksanaan dan pengembangan pendidikan agar dapat dicapai tujuan pendidikan atau sekolah secara efektif dan efisien.
Agar tujuan sekolah dapat dicapai secara efektif dan efisien dibutuhkan kepemimpinan kepala sekolah yang efektif. Indikator kepemimpinan kepala sekolah efektif adalah (1) memiliki visi yang jelas dan mampu mendorong semua warga sekolah untuk mewujudkannya; (2) memiliki harapan tinggi terhadap prestasi peserta didik dan kinerja seluruh warga sekolah; (3) memprogramkan dan memberikan umpan balik yang positif dan konstruktif; (4) mendorong pemanfaatan waktu secara efisien ; (5) mendayagunakan berbagai sumber belajar ; (6), memantau kemajuan peserta didik baik secara individual maupun kelompok; dan (7), melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkesinambungan.
DAFTAR PUSTAKA
Dirawat, dkk. (1986). Pengantar Kepemimpinan Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Makawimbang, J. H. (2012). Kepemimpinan Pendidikan Yang Bermutu. Bandung: Alfa Beta.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *