Kata manajemen berasal dari bahasa inggris, to manage yang artinya mengatur atau mengelola. Menurut Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 5 dan 6 yang dimaksut dengan tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Sedangkan pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya serta berpartisipasi dalam menyelenggaraan pendidikan.
Jadi manajemen tenaga pendidik dan kependidikan adalah aktivitas yang melalui tenaga pendidik dan kependidikan termasuk kedalam organisasi pendidikan sampai akhir berhenti melalui proses perencanaan SDM (Sumber Daya Manusia), perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian, kompensasi, penghargaan, pendidikan dan latihan / pengembangan dan pemberhentian. Menurut Soebagio Atmodiwirio 2003:23, Manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Engkoswara 2001:2, Manajemen pendidikan merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana menata sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara produktif dan bagaimana menciptakan suasa yang baik bagi manusia yang turut serta didalam mencapai tujuan yang disepakatinya. Menurut Hadari Nawawi 1981: 11, Manajemen pendidikan ialah rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan, secara berencana dan sistematis yang diselengarakan dilingkungan tertentu, terutama lembaga pendidikan formal. Pengertian diatas yakni dari beberapa ahli yang mengungkapkan tentang manajemen pendidikan.
