Kepemimpinan mutu dalam pendidikan

Konsep kepemimpinan mutu dalam pendidikan
Mutu terpadu merupakan sebuah gairah dan pandangan hidup bagi organisasi yang menerapkannya. Pertanyaannya adalah bagaimana membangkitkan keinginan dan hasrat untuk meningkatkan mutu pendidikan. Petters dan austin pernah meneliti karakteristik tersebut dalam bukunya A Passion for Exellence. Penelitian tersebut meyakinkan mereka bahwa yang menentukan mutu dalam sebuah institusi adalah kepemimpinan. Mereka berpendapat bahwa gaya kepemimpinan tertentu dapat mengantarkan institusi pada revolusi mutu. Sebuah gaya yang mereka singkat dengan MBWA atau management by walking about (manajemen dengan melaksanakan). Keinginan untuk unggul tidak bisa dikomunikasikan dari balik meja. MBWA menekankan pentingnya kehadiran pemimpin dan pemahaman atau pandangan mereka terhadap karyawan dan proses institusi.
Konsep kepemimpinan mutu dalam pendidikan
Gaya kepemimpinan ini mementingkan komunikasi visi dan nilai-nilai institusi kepada pihak-pihak lain, serta berbaur dengan para staf dan pelanggan. Mereka memandang bahwa pemimpin pendidikan membutuhkan perspektif-perspektif berikut ini :
a.    Visi dan simbol-simbol. Kepala sekolah harus mengkomunikasikan nilai-nilai institusi kepada para staf, para pelajar dan kepada komunitas yang lebih luas.
b.    MBWA adalah gaya kepemimpinan yang dibutuhkan bagi sebuah instansi.
c.    ‘Untuk para pelajar’ istilah ini sama dengan dekat dengan pelanggan dalam pendidikan. Ini memastikan bahwa institusi memiliki fokus yang jelas terhadap pelanggan utamanya.
d.    Otonomi, eksprimentasi dan antisipasi terhadap kegagalan.Pemimpin pendidikan harus melakukan inovasi diantara staf-stafnya dan bersiap-siap mengantisifasi  kegagalan yang mengiringi inovasi tersebut.
e.    Menciptakan rasa kekeluargaan. Pemimpin harus menciptakan rasa kekeluargaan diantara para pelajar, orang tua, guru dan staf institusi.
f.    Ketulusan, kesabaran, semangat, intensitas, dan antusiasme. Sifat-sifat tersebut mrupakan mutu personal esensial yang dibutuhkan pemimpin lembaga pendidikan. 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *