Flip Classroom dalam Pembelajaran

Flip Classroom (FC) dalam Pembelajaran
Flip classroom memungkinkan pembelajar untuk bekerja dengan pebelajar di kelas menggunakan apa yang lebih dahulu disampaikan sebagai pekerjaan rumah. Disinilah peran pembelajar yaitu untuk menolong pebelajar, dan juga pebelajar dapat saling menolong (Pink. 2010). Perintis flip classroom – Bergmann dan Sams ketika mengaplikasikan metode flip classroom menggunakan bahan online yang kebanyakan berguna untuk mengulas dan menguatkan pelajaran di kelas dan ruang kelas menjadi tempat untuk bekerja mengatasi masalah, konsep yang lebih maju, dan terlibat dalam pembelajaran kolaboratif (Tucker. 2012).
Flip Classroom (FC) dalam Pembelajaran
Holmes (2001) menganggap bahwa pembelajaran kolaboratif adalah sebuah pendekatan pembelajaran dimana pebelajar tidak hanya mengkonstruk pengetahuannya sendiri sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya, tetapi juga secara aktif terlibat dalam proses membangun pengetahuan untuk komunitas belajarnya. Komunitas belajar yang terdekat dan paling mudah untuk melakukan pembelajaran adalah pembelajaran dengan rekan sebaya (peer learning). Keppel (2006) menyatakan bahwa peer learning adalah suatu metode untuk mendorong pembelajaran bermakna dan melibatkan pebelajar untuk saling mengajar dan saling belajar antara sesama pebelajar. Hal tersebut termasuk berbagi ide-ide, pengetahuan, dan pengalaman dan menguatkan saling ketergantungan yang ditentang oleh pembelajaran bebas/independent learning (Boud. 2001).

Baca Juga :  Prinsip Pengembangan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *