Sebagaimana telah disinggung di atas, bahwa belajar pada esensinya ialah perubahan tingakah laku yang relatif menetap dan dilakukan secara terus menerus (countinous). Sehingga dari proses keberlangsungan tadi membawa adanya perubahan (the effort of change) yang dialami oleh pebelajar dalam kehiduannya. Skinner menyatakan bahwa belajar merupakan proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif, dan ia mempercayai bahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia diberi penguat (reinforcer).
Dengan demikian domain kognitif memilki keterkaitan dengan domain afektif yang sangat erat, hal ini sebagaimana hasil penelitian yang dihasilkan oleh Goleman yang dikutip oleh Mufidah dalam suatu jurnal Nasional. Sebagai contoh kecil ialah jika anda sedang berada dalam sebuah ruangan dengan kondisi pintu dan jendelanya terkunci rapat. Dan anda sangat lapar, tetapi anda tidak tahu cara mengatasi kelaparan itu. Apa yang dapat anda lakukan? Mungkin anda akan berteriak meminta pertolongan, Jika tidak, anda akan mencoba mencari-cari sesuatu dengan cara meraba dan mengamati setiap dinding, mengharapkan ada celah yang didapat, al hasil, anda menemukan sebuah tombol kecil yang tertutup papan pelapis, sehingga anda menekan tombol tersebut, dan apa yang terjadi,? Terdengar benda ringan terjatuh dan anda mencoba untuk tetap tenang, tidak lama kemudian jendela kaca membuka dan mengeluarkan kue. Kemudian kue tersebut anda makan. Selanjutnya karena anda masih merasa lapar maka anda ulangi lagi untuk mendapatkan hasil yang sama sampai anda merasa benar-benar kenyang.