E-Learning dalam Pembelajaran
E-learning dari masa ke masa mengalami pertumbuhan. Terlepas dari kenyataan bahwa e-Learning sudah ada untuk waktu yang relatif sudah lama, sekarang, masih dalam masa pertumbuhan. Sistem e-Learning saat ini di pasar masih terbatas dimaknai secara teknis berupa gadget yang terintegrasi dengan aspek organisasi pembelajaran, bukannya sebagai perangkat yang mendukung pembelajaran. Sebagai hasilnya pebelajar telah menjadi deindividualized. Salah satu jalan keluar dari kelemahan ini adalah penciptaan bahan e-Learning individu. Untuk ini tujuan model generasi data fleksibel multidimensi dan konten individu sebagai solusinya. Hal ini diperlukan untuk memungkinkan interaksi antara pebelajar dan konten dalam sistem e-Learning.
E-learning dari masa ke masa mengalami pertumbuhan. Terlepas dari kenyataan bahwa e-Learning sudah ada untuk waktu yang relatif sudah lama, sekarang, masih dalam masa pertumbuhan. Sistem e-Learning saat ini di pasar masih terbatas dimaknai secara teknis berupa gadget yang terintegrasi dengan aspek organisasi pembelajaran, bukannya sebagai perangkat yang mendukung pembelajaran. Sebagai hasilnya pebelajar telah menjadi deindividualized. Salah satu jalan keluar dari kelemahan ini adalah penciptaan bahan e-Learning individu. Untuk ini tujuan model generasi data fleksibel multidimensi dan konten individu sebagai solusinya. Hal ini diperlukan untuk memungkinkan interaksi antara pebelajar dan konten dalam sistem e-Learning.
A. Definisi E-Learning Sebagai Motivasi Belajar Individual
Belajar secara individu diawal kegiatan tidak serta merta terwujud. Perlu sebuah inisiatif pengajar untuk memberikan motivasi. Pada kasus belajar inkuiri perlu dimotivasi bahwa konstruksi Belajar melalui inkuiri, yang terbaik adalah yang didukung melalui media ‘interaktif’ dari pencarian data di lapangan hingga memberikan laporan ( Laurillard , 1995).. Ini adalah ini adalah cara yang terbaik dalam belajar dan, tentu saja, yang paling mahal, buka perangkatnya namun keterlibatan guru, dan lingkungan belajar yang dibangun.
Belajar secara individu diawal kegiatan tidak serta merta terwujud. Perlu sebuah inisiatif pengajar untuk memberikan motivasi. Pada kasus belajar inkuiri perlu dimotivasi bahwa konstruksi Belajar melalui inkuiri, yang terbaik adalah yang didukung melalui media ‘interaktif’ dari pencarian data di lapangan hingga memberikan laporan ( Laurillard , 1995).. Ini adalah ini adalah cara yang terbaik dalam belajar dan, tentu saja, yang paling mahal, buka perangkatnya namun keterlibatan guru, dan lingkungan belajar yang dibangun.