ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar hilangnya sikap sopan santun pada peserta didik di MI Islamiyah Banjarsari Buduran Sidoarjo. Metode yang dilakukan ialah deskriptif kualitatif. Dimana teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data ialah dengan membagikan angket kuisioner yang hasil responden dijadikan sebagai acuan. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bukti bahwa di Indonesia ini, terutama pada peserta didik kelas VI MI Islamiyah budaya sopan santun sudah mulai luntur, moral generasi bangsa telah terkontaminasi dengan hal hal buruk dengan seiringnya perkembangan zaman.
Kata Kunci: Moral, Pendidikan karakter, Sopan Santun
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar hilangnya sikap sopan santun pada peserta didik di MI Islamiyah Banjarsari Buduran Sidoarjo. Metode yang dilakukan ialah deskriptif kualitatif. Dimana teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data ialah dengan membagikan angket kuisioner yang hasil responden dijadikan sebagai acuan. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bukti bahwa di Indonesia ini, terutama pada peserta didik kelas VI MI Islamiyah budaya sopan santun sudah mulai luntur, moral generasi bangsa telah terkontaminasi dengan hal hal buruk dengan seiringnya perkembangan zaman.
Kata Kunci: Moral, Pendidikan karakter, Sopan Santun
Lunturnya Budaya Sopan Santun Peserta Didik Kelas Vi Mi Islamiyah Banjarsari Buduran Sidoarjo
PENDAHULUAN
Budaya sopan santun sangatlah melekat pada jati diri orang jawa. Namun, hal itu sepertinya pada era milenial ini bukanlah lagi menjadi sebuah keharusan dalam menjaga julukan yang sudah melekat. Lunturnya budaya sopan santun ini disebabkan berbagai faktor. Diantara faktor yang paling mendominasi yaitu kemajuan teknologi. Para siswa sibuk dengan gadget masing-masing tanpa memperduliakan adanya guru dihadapannya, temannya sedang membutuhkan, jam pelajaran sudah dimulai, dan segala hal lain. Dan juga didukung oleh faktor apa yang dia dapatkan saat “golden age”. Orangtua saat ini kurang memperhatikan anak pada masa emasnya sehingga anak tersebut lebih cepat mengetahui segala hal yang ada. Faktor asupan, jika dibandingkan antara anak yang meminum asi saat ia usia balita, dan anak yang diberi susu formula saat balita akan terlihat dampaknya ketika ia sudah memasuki usia sekolah dasar.
Budaya sopan santun sangatlah melekat pada jati diri orang jawa. Namun, hal itu sepertinya pada era milenial ini bukanlah lagi menjadi sebuah keharusan dalam menjaga julukan yang sudah melekat. Lunturnya budaya sopan santun ini disebabkan berbagai faktor. Diantara faktor yang paling mendominasi yaitu kemajuan teknologi. Para siswa sibuk dengan gadget masing-masing tanpa memperduliakan adanya guru dihadapannya, temannya sedang membutuhkan, jam pelajaran sudah dimulai, dan segala hal lain. Dan juga didukung oleh faktor apa yang dia dapatkan saat “golden age”. Orangtua saat ini kurang memperhatikan anak pada masa emasnya sehingga anak tersebut lebih cepat mengetahui segala hal yang ada. Faktor asupan, jika dibandingkan antara anak yang meminum asi saat ia usia balita, dan anak yang diberi susu formula saat balita akan terlihat dampaknya ketika ia sudah memasuki usia sekolah dasar.