
Evaluasi merupakan hal yang begitu penting dalam tahapan pembelajaran, Dari kegiatan evaluasi, kita dapat mengetahui segala kelemahan dalam sebuah pembelajaran dan menemukan jalan untuk pemperbaikinya agar mendapatkan hasil yang lebih baik. Dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Guru disebut bahwa ”Dalam kegiatan pembelajaran, penilaian merupakan salah satu unsur penting yang wajib dikuasai oleh pendidik dalam melaksanakan tugas di sekolah”. [2]
Prinsip yang harus dipengang erat dan diperhatikan dalam evaluasi pembelajaran menurut Taksonomi Bloom terbagi menjadi 3 ranah atau domain. Yang pertama adalah dari segi pemahamannya peserta didik terhadap materi atau bahan pelajaran yang telah guru diberikan (ranah kognitif), yang ke dua mencakup segala sesuatu yang berkesinambung dengan emosi peserta didik, seperti perasaan (mood), semangat, sikap, minat, motivasi, dan penyesuaian peserta didik terhadap lingkungannya (ranah afektif) dan yang ke tiga adalah perilaku yang menekankan keterampilan motorik (gerak), keterampilan jasmani, dan kemampuan fisik. Ketrampilan ini dapat diasah jika sering melakukannya sehingga ranah ini lebih menunjukkan pengalaman (ranah psikomotorik)[3]
[1] Nana Sudjana, “Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar“, 1st ed. (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005), 68.
[2] Abdul Syair, “Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran,” WordPress, Kumpulan Pikiran, 2018, https://syair79.wordpress.com/2018/12/03/ruang-lingkup-evaluasi-pembelajaran/. Diakses 16/02/2020.
[3] Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hlm. 48.