Pandemi COVID-19 menyerang semua bidang kehidupan, termasuk pendidikan. Pembatasan sosial harus dilakukan untuk memutus rantai virus korona. Batasan sosial telah memaksa guru dan siswa untuk beralih dari pembelajaran tatap muka ke pembelajaran online. Pembelajaran Blended learning adalah pilihan pembelajaran di masa New Normal saat ini.
Blended learning merupakan model pembelajaran yang bisa diterapkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Model pembelajaran tersebut merupakan kombinasi dari sistem pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online.Istilah blended learning awalnya digunakan untuk mendeskripsikan topik-topik yang mencoba menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran online. Selain blended learning, istilah lain sering digunakan, termasuk blended learning dan hybrid learning. Istilah-istilah tersebut memiliki arti yang sama, yaitu gabungan antara pembelajaran, campuran, atau kombinasi.
Blended learning memiliki beberapa tujuan, antara lain: (1) Menurut gaya belajar dan preferensi belajar, bantu siswa berkembang lebih baik dalam proses pembelajaran. (2) Memberikan kesempatan praktis bagi guru dan siswa agar dapat belajar secara mandiri, berguna dan berkembang terus menerus. (3) Dengan memadukan bagian terbaik pada pembelajaran tatap muka dan online, fleksibilitas jadwal siswa ditingkatkan.
Komponen blended learning adalah pembelajaran tatap muka, e-learning offline, e-learning online, dan pembelajaran mobile (M- learning). Ada dua kategori utama untuk penerapan blended learning, yaitu: