Blended Learning Sebagai Strategi Pembelajaran Alternatif di Era New Normal

  1. Memperkuat bentuk aktivitas tatap muka. Kebanyakan guru menggunakan istilah “blended learning” untuk merujuk pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam kegiatan tatap muka, baik menggunakan jaringan yang tidak bergantung pada model kegiatan atau jaringan yang bergantung pada jaringan.
  2. Pembelajaran campuran. Model pembelajaran ini dapat mereduksi pembelajaran tatap muka, namun tidak dapat menghilangkannya dan memungkinkan siswa untuk belajar secara online. Kategori pembelajaran tersebut dikembangkan sebagai berbagai model pembelajaran blended
    learning.

Dengan strategi pembelajaran blended learning, proses pembelajaran akan lebih efisien, karena proses pembelajaran tradisional akan dibantu oleh e-learning, dalam hal ini e-learning terdiri dari infrastruktur teknologi informasi dan dapat diselesaikan kapanpun dan dimanapun. Selain itu, blended learning tidak hanya memperpendek jarak antara guru dan siswa, tetapi juga meningkatkan interaksi antara kedua pihak. Ada lima kunci dalam menggunakan blended learning untuk melaksanakan pembelajaran, yaitu:

Baca Juga :  Merdeka Belajar dan Desain Pembelajaran

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *