Blended Learning sesuai dengan artinya yaitu suatu model pembelajaran yang memadukan pembelajaran tatap muka langsung (face to face) dari pembelajaran tradisional dengan kekuatan fleksibilitas dan sumber pembelajaran yang beragam dari program e-learning. Bertatap muka secara langsung memudahkan bagi tenaga pendidik
menilai serta menggali seberapa pemahaman dan kompetensi yang dimiliki peserta didik dan memungkinkan interaksi langsung antara tenaga pendidik dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik lainnya. E-learning membuat fleksibilitas peserta didik dalam belajar mandiri dengan memnafaatkan berbagai sumber yang difasilitasi oleh tenaga pendidik dengan memiliki kemandirian terhadap tempat, urutan belajar, waktu, dan kecepatan belajar.
Blended Learning menciptakan gaya belajar yang berbeda-beda untuk memfasilitasi gaya belajar para peserta didik. Dengan adanya model pembeajaran Blended Learning, peserta didik yang membutuhkan waktu belajar lebih lama dalam memahami sebuah materi dapat mengulas kembali secara online atau offline di tempat dan waktu sesuai yang diinginkan. Dalam metode online atau offline tenaga pendidik bebas untuk menghadirkan suatu cara belajar yang di sajikan dalam format teks ataupun gambar dan bisa melalui video pembelajaran yang tidak biasa di lakukan dalam pembelajaran tatap muka secara langsung.
Untuk meningkatkan semangat para peserta didik maka harus dipikirkan faktor intrinsik apa dan ekstrinsik seperti apa pendukungnya. Penerapan model pembelajaran Blended Learning menjadi salah satu faktor ekstrinsik yang mendukung munculnya semangat belajat para peserta didik, dikarenakan adanya hal baru yang dapat menarik fokus peserta didik dalam pembelajaran. Sedangkan maksud dari faktor instrinsik yang berasal dari dalam diri seorang peserta didik dan salah satunya adalah dalam dorongan kemauan belajar.