4. Dalam blended learning, tenaga pendidik harus mampu mencampur kombinasi
saat melakukan penilaian, baik penialaian yang dilakukan dengan tes maupun non tes. Disamping itu, juga perlu mempertimbangkan campuran antara bentuk – bentuk assessment online dan assessment offline sehingga memberikan kemudahan dan fleksibilitas peserta didik dalam mengikuti atau melakukan tes tersebut.
5. Jika ingin mengkombinasikan antara pembelajaran tatap muka dalam kelas(offline) dan tatap muka virtual(online), tenaga pendidik harus memperhatikan sumber daya yang akan digunakan tersebut siap atau tidak, ada atau tidak. Bahan pembelajaran harus disiapkan dengan matang, apakah dapat diakses oleh peserta didik dengan mudah atau tidak.
Penerapan Blended Learning
Untuk menerapkan model pembelajaran blended learning memerlukan sebuah komitmen yang disetujui antara tenaga pendidik, peserta didik serta orangtua(khususnya untuk peserta didik yang dalam level dasar). Hal ini dibutuhkan, karena dalam model pembelajaran blended learning proses belajar tidak hanya terpusat pada tatap muka secara langsung atau di sekolah saja, namun juga berlanjut di rumah dan membutuhkan pengawasan serta dampingan orangtua. Dalam menerapkan blended learning membutuhkan penyesuaian terutama untuk sekolah yang terbiasa menerapkan pembelajaran tradisional sebelumnya. Dibutuhkan kemauan untuk terus belajar dan mencoba hal-hal baru (khususnya yang berkaitan dengan teknologi dan multimedia) serta semangat dari tenaga pendidik sehingga menimbulkan kreativitas, efektivitas dan inovasi dalam pembelajaran.