Peranan Keluarga Dalam Pendidikan Anak

Artinya :”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”
Dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan keberadaan sekolah agar tetap survive, diharapkan peranan orang tua cukup peka terhadap finansial, dalam arti mengembangkan semangat solidaritas. Semangat solidaritas yang harus dibangun adalah bahwa yang berkemampuan diharuskan membantu yang kekurangan, jangan sampai peserta didik yang gagal sekolah disebabkan oleh ketidak mampuan orang tua membiayai sekolah anaknya. Begitu juga terhadap infrastruktur yang lain, sungguh sangat ideal jika kesadaran orang tua dan masyarakat mempunyai solidaritas sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing untuk terus-menerus menghidupi sekolah dalam banyak aspek, sehingga sekolah tersebut akan terus eksis.

Keluarga diharapkan menyediakan lingkungan yang kondusif dan sekaligus sebagai sarana yang efektif untuk terjadinya proses pembelajaran. Dalam hal ini ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian sebagaimana dinyatakan Subino Hadi Subroto yaitu, bahwa keluarga hendaknya menjadi tempat tinggal yang membetahkan, menjadi tempat berbagi rasa dan pikiran, menjadi tempat mencurahkan suka dan duka, tidak menjadi tempat bergantung bagi anak-anak akan tetapi sebagai tempat berlatih mandiri, tidak menjadi tempat menuntut hak, menjadikan tempat menumbuhkan kehidupan religius, dan akhirnya menjadi tempat yang aman karena aturan main antar anggota ditegakkan.

Bacaan Lainnya

Pendidikan dalam keluarga atau di rumah tangga termasuk pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan. Pendidikan sekolah yang tidak dilembagakan yaitu proses pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, pada umumnya tidak teratur atau tidak sistematis sejak seseorang lahir sampai mati.

Baca Juga :  Kelemahan Teori Belajar Behavioristik

Biasanya anak-anak yang berasal dari keluarga tingkat menengah mengharapkan agar anak-anak mereka dapat menyelesaikan sekolah setinggi mungkin, sebab mereka mengetahui faedah pendidikan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu materi yang diajarkan dalam keluarga biasanya sesuai dengan yang diajarkan di sekolah. Sebaliknya anak-anak yang berasal dari keluarga tingkat sosial rendah banyak banyak mengalami kesulitan dalam bertingkah laku di sekolah sebab nilai-nilai, tingkah laku, dan biasanya yang diajarkan dalam keluarga berbeda dengan yang diajarkan di sekolah, disamping itu, orang tua mereka masih ragu-ragu tentang kegunaan atau faedah pendidikan dalam kehidupan sehari-hari.

Dari uraian diatas dapat dilihat sejauh mana besarnya dan menentukannya peranan keluarga serta sikap dan prilaku orang tua terhadap pendidikan anak. Pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga dikatakan sebagai lingkungan pendidikan pertama karena setiap anak dilahirkan di tengah-tengah keluarga dan mendapat pendidikan yang pertama di dalam keluarga. Dikatakan utama karena pendidikan yang terjadi dan berlangsung dalam keluarga ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan pendidikan anak selanjutnya.

Para ahli sependapat bahwa betapa pentingnya pendidikan keluarga ini. Mereka mengatakan bahwa apa-apa yang terjadi dalam pendidikan keluarga, membawa pengaruh terhadap lingkungan pendidikan selanjutnya, baik dalam lingkungan sekolah maupun masyarakat. Tujuan dalam pendidikan keluarga atau rumah tangga ialah agar anak mampu berkembang secara maksimal yang meliputi seluruh aspek perkembangan yaitu jasmani, akal dan rohani. Yang bertindak sebagai pendidik dalam rumah tangga ialah ayah dan ibu si anak.

Baca Juga :  Macam-macam Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *