Pengertian Pendidikan Akhlak

Dalam Islam pada mulanya pendidikan di sebut dengan kata ta’dib. Adapun kata ta’dib mengacu pada pengertian yang lebih tinggi dan mencakup unsur – unsur pengetahuan (“ilm”), pengajaran (“ta’lim”), dan pengasuhan yang baik (“tarbiyah”). Kata ta’dib untuk pengertian pendidikan terus dipakai sepanjang masa semenjak zaman nabi sampai masa kejayaan Islam , hingga semua ilmu pengetahuan yang dihasilkan manusia disebut “ta’dib”.

Kemudian ketika para ulama’ menjurus kepada bidang spesialisasi dalam ilmu pengetahuan, maka kata adab menyempit, ia hanya dipakai untuk merujuk kepada kesusastraan dan etiket, konsekuensinya “ta’dib” sebagai istilah pendidikan hilang dari peredaranya, dan tidak dikenal lagi, sehingga ketika para ahli didik Islam bertemu dengan istilah “education” pada abad modern, mereka langsung menterjemahkannya dengan “tarbiyah”.

Bacaan Lainnya

Dalam tarbiyah terdiri dari empat unsur: 1) menjaga dan memelihara fitrah anak menjelang baligh, 2) mengembangkan seluruh potensi dan kesiapan yang bermacam-macam, 3) mengarahkan seluruh fitrah dan potensi menuju kepada kebaikan dan kesempurnaan yang bermacam – macam, 4) proses ini dilakukan bertahap.

Dalam kerangka pendidikan, istilah ta’dib mengandung arti: ilmu, pengajaran dan penguasaan yang baik. Tidak ditemui unsur penguasaan atau pemilikan terhadap objek atau anak didik, di samping tidak pula menimbulkan interpretasi mendidik makhluk selain manusia, misalnya binatang dan tumbuh-tumbuhan. Karena menurut konsep Islam yang bisa bahkan harus dididik hanyalah makhluk manusia. Dan akhirnya, Al Attas menekankan pentingnya pembinaan tata krama, sopan santun, adab dan semacamnya atau secara tegas “akhlaq yang terpuji” yang terdapat hanya dalam istilah ta’dib.

Baca Juga :  Membumikan Kesadaran Berliterasi di Kalangan Guru dan Siswa

Dengan tidak dipakainya konsep ta’dib untuk menunjukkan kegiatan pendidikan, telah berakibat hilangnya adab sehingga melunturkan citra keadilan dan kesucian. Menurut Al Attas, keadaan semacam itu bisa membingungkan kaum muslimin, sampai-sampai tak terasa pikiran dan cara hidup sekuler telah menggeser berbagai konsep Islam di berbagai segi kehidupan termasuk pendidikan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *