Kelemahan Teori Belajar Behavioristik

Namun ada beberapa alasan mengapa Skinner tidak sependapat dengan Guthrie, yaitu:
• Pengaruh hukuman terhadap perubahan tingkah laku sangat bersifat sementara.
• Dampak psikologis yang buruk mungkin akan terkondisi (menjadi bagian dari jiwa si terhukum) bila hukuman berlangsung lama.
• Hukuman mendorong si terhukum mencari cara lain (meskipun salah dan buruk) agar ia terbebas dari hukuman. Dengan kata lain, hukuman dapat mendorong si terhukum melakukan hal-hal lain yang kadangkala lebih buruk dari pada kesalahan yang diperbuatnya.

Skinner lebih percaya kepada apa yang disebut sebagai penguatan negatif yang tidak sama dengan hukuman. Ketidaksamaannya terletak pada akibatnya, bila hukuman diberikan (sebagai stimulus) untuk menghentikan respon siswa yang dianggap tidak baik, sedangkan penguatan negatif diberikan sebagai stimulus untuk mengurangi secara perlahan respon siswa yang dianggap tidak baik, dan ketika respon yang tidak baik itu sudah berkurang, maka guru harus mengurangi pemberian stimulus yang tidak menyenangkan itu.

Bacaan Lainnya

Aplikasi Teori Behavioristik dalam Kegiatan Pembelajaran

Berdasarkan beberapa teori dari para ahli di atas, ada beberapa prinsip yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, diantaranya:
• Pemberian ulangan atau tes diperlukan dalam pembelajaran untuk melatih siswa dalam memahami hubungan antara pertanyaan dengan jawaban atau hubungan antara masalah dengan solusinya;
• Dalam pembelajaran perlu adanya proses pengulangan (repetition) materi, karena dapat membentuk pembiasaan;

• Pemberian stimulus yang menyenangkan terhadap tindakan baik siswa (mis. prestasi belajar yang bagus) harus dilakukan untuk memotivasi agar terus mempertahankan prestasinya. Sebaliknya pemberian stimulus yang tidak menyenangkan terhadap Tindakan siswa yang tidak baik (mis. prestasi belajar yang jelek karena males belajar) juga harus dilakukan untuk memotivasi siswa agar lebih giat lagi, sehingga nilanya lebih baik;

Baca Juga :  Perbedaan dan Persamaan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP)

Baca Juga: Teori Belajar Behavioristik Menurut Para Ahli

• Pemberian hukuman dan hadiah diperlukan dalam rangka menciptakan disiplin kelas yang kondusif untuk proses pembelajaran, sehingga tujuan pebelajaran dapat dicapai secara efektif dan efsien;
• Pemberian hadiah atau hukuman harus dilakukan secara variatif, sehingga tidak menimbulkan kebosanan pada siswa yang menerimanya;
• Proses pembelajaran akan berjalan secara efektif jika siswa sudah memiliki kesiapan untuk mengikuti proses belajar, baik kesiapan mental maupun kesiapan menerima materi yang baru, oleh karena itulah pemberian appersepsi sebelum memulai proses pembelajaran menjadi penting.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *