Hakikat Media Pembelajaran

Media pembelajaran berbasis TIK sangat relevan dengan perkembangan zaman terutama terkait Era Revolusi Industri 4.0 yang menuntut peserta didik peka terhadap keterbukaan informasi, komputerisasi, komputasi, dan automasi. Hal ini seiring dengan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Pasal 2A ayat (1) tentang integrasi TIK dalam pembelajaran di SD.

Menurut kebijakan tersebut, pembelajaran khususnya pada jenjang SD harus melibatkan TIK sebagai penunjang atau alat bantu dalam pembelajaran yang tidak menggantikan peran guru sesuai dengan tugas dan fungsinya. Integrasi TIK dalam pembelajaran dapat mempermudah guru melaksanakan tugas dan fungsinya dan memudahkan peserta didik mencapai kompetensi yang diharapkan.

Bacaan Lainnya

Baca Juga : Jenis-jenis Media Pembelajaran

Hakikat media pembelajaran tidak terlepas dari fungsinya ketika digunakan selama pembelajaran berlangsung. Fungsi media pembelajaran menurut Levie  dan Lents (1982) adalah:

a. Fungsi atensi

Media pembelajaran berfungsi untuk menarik dan mengarahkan perhatian peserta didik untuk belajar. Media yang dikemas dengan sangat etis dan estetis dapat membangkitkan semangat dan motivasi peserta didik untuk belajar.

b. Fungsi afeksi

Media pembelajaran berfungsi untuk menggugah emosi dan sikap peserta didik sehingga peserta didik dapat menikmati aktivitas belajarnya. Sikap positif peserta didik terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung dapat dibangkitkan melalui media pembelajaran yang dikemas sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Baca Juga :  Prinsip Evaluasi Pembelajaran AUD

c. Fungsi kognisi

Media pembelajaran berfungsi untuk memperlancar atau mempercepat tersampaikannya informasi atau pesan berupa materi pembelajaran kedalam benak peserta didik sehingga peserta didik mudah mengingat dan memahami informasi atau pesan tersebut serta tujuan pembelajaran tercapai dan kompetensi terkuasai.

d. Fungsi kompensatoris

Media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi peserta didik yang lemah dan lambat dalam menerima dan memahami materi pembelajaran jika disajikan sesuai dengan karakteristik dan minat peserta didik tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *