Pada KB 1 kita telah mempelajari tentang pengertian IPS dan membicarakan sedikit keterkaitan IPS dengan ilmu-ilmu sosial. Pada KB 3 kita akan menelaah bagaimana keterkaitan IPS dengan ilmu-ilmu sosial. Dengan memahami, keterkaitan IPS dengan Ilmu-Ilmu Sosial, akan memudahkan dalam pengembangan serta melaksanan proses pembelajaran.
Penguasaan konsep dasar dari materi-materi yang disajikan pada IPS SD/MI diharuskan bagi seorang pendidik. Sederhananya, bagaimana mau mengajarkan peta kalau guru tidak mengerti tentang peta? Sedangkan peta merupakan bahan kajian dari disiplin ilmu Geografi.
Sumber belajar IPS tentu tidak terlepas dari masyarakat dan lingkungan. Bahan tersebut kemudian diorganisasikan, dikembangkan, disusun, dan disajikan agar tepat sasaran, tepat di sini sesuai tingkat usia dan sesuai dengan karakteristik kehidupan mereka (siswa).
Begitu pula kurikulum pemerintah yang merupakan standar minimal sekaligus memberikan amanah kepada para pendidik untuk mengembangkannya, sehingga konten yang disajikan menjadi tepat dan berguna. Selain menjadi sumber belajar, masyarakat dan lingkungan dapat menjadi laboratorium sosial siswa, mereka dapat diajak menerapkan dan melaksanakan berbagai hal yang siswa dapatkan pada saat pembelajaran IPS.
Misalnya terkait dengan perkembangan teknologi informasi, berbagai temuan dan kemajuan, terasa sangat cepat dan begitu mendadak. Perkembangan dunia digital menyebabkan munculnya dua istilah. Prensky (2001) menyebutnya dengan istilah digital native dan digital immigrant.
Dalam karyanya yang kedua; Do They Really Think Differently, Prensky mencoba mengungkap peran teknologi dalam mengubah cara kerja syaraf manusia, sehingga penggunaan perangkat digital secara terus menerus oleh anak-anak mengubah cara berpikir sehingga mempengaruhi perilaku mereka. Artikel Prensky membuka pandangan kita berkenaan cara generasi muda mempersepsi dunia dengan kuatnya pengaruh digital dalam kehidupan berhadapan dengan generasi tua dengan pandangan mereka berdasarkan pengalaman yang jauh berbeda.
Digital native dan immigrant hanya merupakan salah satu tantangan pada generasi milineal, dan sekaligus tantangan bagi IPS dalam menyikapi berbagai perkembangan dan berbagai permasalahan yang muncul akibatnya. Dalam konteks digital natives di mana interaksi sosial itu banyak dibangun melalui media digital, jelaslah bahwa cara mereka mengambil keputusan pun berbeda dengan digital immigrant.