Model Pembelajaran Berdasarkan Sudut

Sudut Bahasa (Language and Vocabulary Corner). Di sudut ini anak anak belajar mendengar dan menggunakan kosakata yang tepat  untuk seluruh kegiatan, mempelajari namanama susunan, bentuk  geometris, komposisi, tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya. Selain itu,  anak-anak mulai diperkenalkan tentang komposisi/susunan kata,  kalimat, dan cerita. Bahan dan alat main yang disediakan pada sudut ini dapat berupa: rak barang; kartu huruf; folder anak; macam-macam gambar; kartu  kata; kertas; alat tulis; gambar seri; karpet puzzle huruf; karpet puzzle  benda-benda

Sudut Kebudayaan (Culture and Library Corner) Di sudut ini anak anak diperkenalkan mempelajari Geografi , Sejarah, iImu tentang  tumbuh-tumbuhan dan iImu pengetahuan yang sederhana. Anak-anak  belajar secara individual, kelompok, dan diskusi mengenai dunia  sekitar mereka pada saat ini dan masa lalu. Pengenalan akan tumbuh tumbuhan dan kehidupan binatang seperti juga pengalaman  sederhana untuk mengetahui lebih jauh tentang ilmu pengetahuan alam.

Bacaan Lainnya

Selain itu, anak-anak pun diperkenalkan tentang masakan khas  daerah melalui kegiatan memasak. Bahan dan alat main yang  disediakan pada sudut ini dapat berupa: Berbagai macam buku cerita;  Ensiklopedia anak: Meja; Bantal baca; Alat gambar/lukis/mencap; Alat  pertukangan; Alat elektronik; Playdough /plastisin; Tanah liat; Alat  eksperimen tumbuh-tumbuhan; batu-batuan; binatang; Pinset;  Berbagai jenis botol/tube; Corong air; dan lain sebagainya.  

Baca Juga: Model Pembelajaran Berdasarkan Sentra/Beyond And Circle Time

Baca Juga :  Pengertian penilaian pendidikan anak usia dini

Sudut-sudut di atas saling berkaitan dan dibuka secara bersamaan  setiap harinya. Anak-anak dibolehkan untuk memilih sudut mana yang  paling diminatinya. Mereka dapat berpindah ke sudut lainnya dengan  tidak mewajibkan untuk menguasai sudut sensorik dan kemampuan di  sudut sebelumnya. Sudut latihan kehidupan praktis merupakan  fondasi yang mendasar bagi sudut yang lain.

Artinya, anak usia yang  lebih muda lebih banyak bermain di dua sudut tersebut. Sepanjang  hari di sekolah diperkenalkan pula aktivitas-aktivitas yang  memungkinkan anak-anak menikmati dan mengembangkan keahlian  dan kepekaan sosial mereka. Di Indonesia ditambahkan dengan sudut  ketuhanan untuk mengenalkan nilai-nilai dan kegiatan praktis kegiatan  agama. 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *