Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM) atau Problem Based Learning

SPBM atau PBL merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran yang  menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara  ilmiah. ciri utama dari SPMB di antaranya: Rangkaian aktivitas  pembelajaran yang harus dilakukan anak: berpikir, berkomunikasi,  mencari dan mengolah data, dan menyimpulkan; Aktivitas pembelajaran  diarahkan untuk menyelesaikan masalah; Pemecahan masalah dilakukan  dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah dengan  menggunakan metode ilmiah [proses berpikir deduktif dan induktif] secara  sistematis [melalui tahapan-tahapan tertentu] dan empiris [didasarkan  pada data dan fakta yang jelas] 

SPBM memberikan kesempatan pada anak untuk bereksplorasi  mengumpulkan dan menganalisis data secara lengkap untuk  memecahkan masalah yang dihadapi. Tujuannya agar anak dapat berpikir  kritis, analitis, sistematis, dan logis untuk menemukan alternatif  pemecahan masalah melalui eksplorasi data secara empiris dalam rangka  menumbuhkan sikap ilmiah.  

Bacaan Lainnya

Kelebihan penerapan SPBM diantaranya adalah: Anak tidak hanya  sekedar dapat mengingat materi pelajaran, tetapi menguasai dan  memahaminya; Anak lebih bertanggung jawab dalam belajarnya; Anak memahami hubungan antara apa yang dipelajari dengan kenyataan dalam kehidupannya [hubungan antara teori dengan kenyataan]; Mengembangkan keterampilan berpikir rasional anak, yaitu kemampuan  menganalisis situasi, menerapkan pengetahuan yang mereka miliki dalam situasi baru, mengenal adanya perbedaan antara fakta dan pendapat  serta mengembangkan kemampuan dalam membuat judgment secara  objektif; Anak mampu memecahkan masalah serta membuat tantangan  intelektual anak.  

Penerapan SPMB pada Anak Usia Dini dapat dilakukan dengan memberikan permasalahan sederhana di lingkungan sekitar anak, seperti; kenapa wati sakit perut?; kenapa kita harus hidup bersih?; bagaimana  kalau memukul teman? dan sebagainya.  

Baca Juga :  Konsep Pancasila sebagai Sistem Filsafat Bangsa

Strategi Peningkatan Pembelajaran Kemampuan Berpikir

Strategi pembelajaran ini bertumpu pada proses perbaikan dan  peningkatan kemampuan berpikir anak bukan hanya sekedar diarahkan  agar anak dapat mengingat dan memahami berbagai data, fakta, atau  konsep, akan tetapi bagaimana hal tersebut dapat dijadikan untuk  melatih kemampuan berpikir anak dalam menghadapi dan memecahkan  permasalahan di lingkungan sekitar anak.

Baca Juga: Strategi Ekspositori Pembelajaran Anak Usia Dini

Karakteristik strategi ini adalah  menekankan kepada proses mental anak secara maksimal, guru  membangun nuansa dialogis dan proses tanya jawab secara terus  menerus dalam pembelajaran misalnya siapa yang membuat kursi? dari  mana bahan pembuat kursi? Dari mana kayunya? siapa yang  menanam? siapa yang ciptakan tanaman? dan seterusnya. Strategi ini  menekankan kepada dua sisi yang sama pentingnya: proses dan hasil  belajar.  

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan strategi ini  diantaranya:Tingkat perkembangan kognitif anak; minat dan  kecenderungan anak, perhatian penuh guru saat proses pembelajaran; kemampuan guru membimbing anak mengorganisasikan kemampuan  berfikirnya; kemampuan guru mendorong anak untuk aktif merespon apa yang sedang dipelajari; anak sebagai subjek belajar, anak berperan aktif  dalam setiap proses pembelajaran dengan cara menggali pengalamannya sendiri; pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata melalui penggalian pengalaman anak; Perilaku dibangun atas kesadaran diri  sendiri; Kemampuan didasarkan atas penggalian pengalaman; Kemampuan berpikir melalui proses menghubungkan antara pengalaman  dengan kenyataan.  

Beberapa tahapan penerapan strategi PKB

  • Tahap Orientasi, guru mengondisikan anak pada posisi siap untuk melakukan pembelajaran
  • Tahap Pelacakan, tahapan penjajakan untuk memahami  pengalaman dan kemampuan dasar anak sesuai dengan tema Tahap Konfrontasi, tahapan penyajian persoalan yang harus  dipecahkan sesuai kemampuan dan pengalaman anak 
  • Tahap Inkuiri, anak diajak memecahkan persoalan yang dihadapi e. Tahap Akomodasi, tahapan pembentukan pengetahuan baru  melalui proses penyimpulan
  • Tahap Transfer, tahapan penyajian masalah baru yang sepadan dengan masalah yang disajikan
Baca Juga :  Stunting Penyebab Menurunnya Kecerdasan Anak

Baca Juga: Strategi Kooperatif (Cooperative Learning) Pembelajaran anak usia dini

Dalam menerapkan strategi PKB, guru dituntut memiliki kemampuan: a. Mengemas pembelajaran yang bersifat demokratis, suasana harus terbuka dan saling menghargai pengalaman dan gagasan anak b. Mengembangkan kemampuan bertanya untuk melacak,  memancing, induktif-deduktif, terbuka dan tertutup, c. Merangsang dan membangkitkan keberanian anak untuk menjawab pertanyaan, menjelaskan, membuktikan dengan memberikan data dan fakta sosial serta keberanian untuk mengeluarkan ide dan gagasan serta menyusun kesimpulan dan mencari hubungan antar aspek yang dipermasalahkan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *