Hakikat Aplikasi Pembelajaran Berbasis TIK

Revolusi industri yang terjadi pada setiap tatanan hidup manusia mendorong terjadinya revolusi dalam bidang pendidikan. Revolusi Industri 4.0 mendorong terjadinya transformasi digital dalam bidang pendidikan yang disebut sebagai Pendidikan 4.0 sebagai respon terhadap kebutuhan Revolusi Industri 4.0 (Anealka, 2018). Menurutnya, pada era ini manusia menjadi sentral perubahan berbasis teknologi yang menghasilkan inovasi dalam berbagai hal sehingga mengubah seluruh tatanan hidup manusia (disruptif). Munculnya teknologi dalam dunia pendidikan yang semakin masif utamanya dengan munculnya penggunaan internet dalam setiap aktivitas kehidupan manusia termasuk praktik pendidikan (internet of things) menyebabkan pergeseran orientasi praktik pembelajaran yang tidak lagi berorientasi kepada aspek kognitif (intelektualitas) dan penguasaan materi pembelajaran (materialistis). 

Kasali (2018) menggambarkan era transformasi digital sebagai era perkembangan teknologi yang telah mampu menghilangkan batas antara fisik, digital, dan dunia biologis. Pada era ini, manusia berkompetisi untuk melakukan inovasi berupa teknologi untuk mempermudah setiap aktivitas manusia termasuk dalam bidang pendidikan. Era transformasi digital khususnya dalam bidang pendidikan telah mengubah paradigma tentang belajar yang semula terjadi pada diri individu (behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme) menjadi terjadi pada jaringan (konektivisme).

Bacaan Lainnya

Menurut teori belajar ini, belajar dapat terjadi pada jaringan dimana setiap individu dalam jaringan saling berinteraksi untuk menghidupkan jaringannya, sampai akhirnya jaringan dapat memberikan kontribusi terhadap setiap individu yang terlibat dalam jaringan. Teori belajar ini membahas tentang proses belajar yang terjadi tidak hanya dalam diri individu saja, tetapi juga proses yang terjadi dalam jaringan.

Implementasi teori belajar pada era transformasi digital adalah membangun interaksi positif antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, dan peserta didik dengan semua sumber belajar melalui jaringan TIK. Peran TIK dalam jaringan adalah sebagai alat bantu atau alat pendukung pembelajaran, bukan sebagai subjek pendidikan yang dapat menggantikan peran guru secara keseluruhan.

Interaksi positif yang terjadi dalam pembelajaran menggunakan jaringan TIK akan lebih optimal ketika kontrol yang ketat dapat dilakukan oleh peserta didik dan seluruh pihak yang terlibat dalam praktik pendidikan. Dengan demikian, peran TIK dalam pendidikan adalah untuk memperkuat proses interaksi tersebut yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran. 

Pos terkait