Penerapan Sikap Psikis Dalam Pembelajaran Melalui Pembiasaan Berfikir Kritis Di Sekolah Dasar

Baker (1991) menjelaskan berpikir kritis digunakan seseorang dalam proses kegiatan mental seperti mengidentifikasi pusat masalah dan asumsi dalam sebuah argumen, membuat kesimpulan yang benar dari data, membuat kesimpulan dari informasi atau data yang diberikan, menafsirkan apakah kesimpulan dijamin berdasarkan data yang diberikan, dan mengevaluasi bukti atau otoritas. Berpikir kritis tidak berarti orang yang suka berdebat dengan mempertentangkan pendapat atau asumsi yang salah, akan tetapi pemikir kritis juga dapat memberikan suatu solusi atau pendapat dari permasalahan yang disampaikan memiliki dasar yang tepat, rasional dan hati-hati. Sebagaimana menurut Ennis bahwa berpikir kritis merupakan berpikir logis atau masuk akal yang berfokus pada pengambilan pendapat keputusan tentang yang dipercaya dan dilakukan oleh seseorang.  Tujuan dari berpikir kritis adalah untuk mencapai pemahaman yang mendalam dalam pengetahuan. Pemahaman tersebut membuat peserta didik mengerti maksud di balik ide sehingga mengungkapkan makna di balik suatu kejadian.

Pos terkait