Pengertian penilaian pendidikan anak usia dini

Sementara dalam National Association for the Young Children (NAEYC) merumuskan tujuan penilaian sebagai berikut:

  1. Untuk merencanakan pembelajaran individual dan kelompok agar dapat berkomunikasi dengan orang tua
  2. Mengidentifikasi anak yang memerlukan bantuan atau layanan khusus
  3. Mengevaluasi apakah tujuan pendidikan sudah tercapai atau belum.

Adapun tujuan assesmen atau penilaian perkembangan anak usia dini, yaitu untuk (Suyadi, 2017):

Bacaan Lainnya
  1. Mendeteksi perkembangan dan arahan dalam melakukan penilaian diagnostic ketika terindikasi, yang meliputi deteksi tentang satatus kesehatan anak usia dini, kepekaan indera, bahasa, motorik kasar, motorik halus, dan perkembangan sosial dan emosional
  2. Mengindentifikasi minat dan kebutuhan anak usia dini
  3. Menggambarkan kemajuan perkembangan dan belajar anak usia dini
  4. Mengembangkan kurikulum
  5. Memperbaiki dan mengembangkan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan anak usia dini
  6. Mengasesmen program dan lembaga akuntabilitas program dan lembaga. Penilaian pada anak usia dini berbeda dengan model penilaiaan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Penilaian pada anak usia dini menurut Iswantiningtyas dan Wulansari dilakukan dengan mengadakan suatu pengamatan, pencatatan dan dokumentasi tentang kegiataan anak (Iswantiningtyas & Wulansari, 2018). Penilaian tidak hanya digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu program, akan tetapi untuk memantau kemajuan dan perkembangan belajar anak (Damayanti et al., 2018).

Baca Juga :  Model Pembelajaran Klasikal

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *