Apabila seorang pemimpin memperoleh pengalaman yang kurang menyenangkan, hal itu hampir semuanya disebabkan ketidak efektifan kepemimpinannya. Sebagian dikemukakan oleh Gordon (1990) kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua orang menjadi pemimpin yang efektif, sehingga mudah dipahami kalau menjadi pemimpin itu sulit dan seringkali mengecewakan. Pendapat Antoni (1967) pemimpin menurut imperium Inggirs harus berani, disiplin, hati-hati, mudah menyesuaikan diri, jujur tidak koruptif dan sederhana. Namun menurut Sharplin (1985) kpemimpinan yang efektif hendaknya ditambah lagi dengan imajinasi (imagination), dan visioner, mengikutsertakan (inventivenes) yaitu mengembangkan kerjasama yang solid, kecepatan dan ketepatan (toughmindedness), kejujuran (brashness), penguasaan ilmu pengetahuan yang brilian (scientific brilliance), penguasaan teknik dan keahlian (technical expertness), kemanusiaan (individualism) dan kemasyarakatan (sociability).